Mataram, (5 Maret 2024) – FTK UIN Mataram menyelenggarakan acara Internasional Studium General dengan tema “Becoming Millennials Teacher: New Opportunities and Challenges in Indonesia and Thailand”. Acara yang berlangsung meriah ini melibatkan partisipasi aktif seluruh mahasiswa di lingkungan FTK salah satunya mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, serta profesional pendidikan dari kedua negara.
Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag yang menyampaikan apresiasi atas antusiasme para mahasiswa dalam mengikuti kegiatan ini. “Keterlibatan aktif mahasiswa dalam acara ini menunjukkan semangat mereka untuk menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan. Para guru milenial memiliki peran penting dalam membentuk masa depan generasi penerus,” ujar Prof. Masnun
Opening Speech oleh Dr. Jumarim M.HI dari Indonesia, mengupas tentang tantangan yang dihadapi guru milenial di era digital. “Guru milenial harus siap beradaptasi dengan teknologi dan metode pengajaran yang inovatif. Mereka juga perlu memahami karakteristik siswa milenial yang sangat akrab dengan teknologi,” jelas Dr. Jumarim.
Sesi berikutnya diisi oleh Nurhidayah Amin dari Thailand yang membahas peluang baru dalam dunia pendidikan. Menurutnya, integrasi teknologi dalam pembelajaran memberikan banyak peluang bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menarik. “Namun, tantangan utamanya adalah bagaimana guru dapat memanfaatkan teknologi dengan efektif tanpa mengesampingkan nilai-nilai dasar pendidikan,” ungkapnya
Selama sesi diskusi panel, para mahasiswa PAI berpartisipasi aktif dengan mengajukan pertanyaan dan memberikan pandangan mereka tentang peran guru milenial. Beberapa mahasiswa mengungkapkan bahwa penting bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat memberikan pendidikan yang relevan dan bermakna bagi siswa.
Nurfiya, mahasiswa PAI semester 5, menyatakan bahwa acara ini sangat inspiratif dan membuka wawasan baru. “Saya sangat termotivasi dengan paparan para pembicara tentang bagaimana guru milenial harus beradaptasi dengan teknologi. Ini memberi saya perspektif baru tentang bagaimana saya bisa menjadi guru yang lebih baik dan relevan di masa depan,” ujarnya
Dodi Alfiansyah salah satu mahasiswa PAI semester 7, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Thailand dalam mengatasi tantangan pendidikan. “Pembelajaran dari pengalaman negara lain sangat berharga. Saya berharap kerjasama ini terus berlanjut dan kita bisa belajar dari keberhasilan dan kesulitan yang dihadapi oleh guru-guru di Thailand,” ungkap Nurul.
Internasional Studium General ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi para mahasiswa PAI dan pendidik lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia dan Thailand.(Izy)