Mataram, (20/02/2024) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram, salah satu Fakultas tertua di UIN Mataram mengukuhkan 338 mahasiswa sebagai sarjana pendidikan sesuai dengan program studi masing-masing, mulai dari program studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Islam Anak Usia DIni, Tadris IPA, Tadris Matematika, Tadris Bahasa Inggris, Tadris Kimia, Tadris Fisika dan Tadris IPS.
Yudisium yang diselenggarakan di Gedung Bir Ali 2 Asrama Haji Mataram dihadiri oleh Rektor UIN Mataram yang diwakili oleh Wakil Rektor 1, Dekan, Wakil Dekan, Kabag TU, Kaprodi dan Sekprodi beserta 338 peserta yudisium.
Wakil Dekan 1 Prof. Dr. Saparuddin, M.AG yang merupakan dosen di Prodi PAI, pada saat bersamaan baru saja meraih gelar menjadi guru besar bidang Pendidikan Agama Islam dimandatkan untuk menyampaikan orasi ilmiah. Dalam orasi singkatnya mengungkapkan tentang Undang-Undang Pesantren yang hampir 5 tahun telah disahkan sebagai salah satu peraturan perundang-undangan di negara kesatuan republik Indonesia dalam memberikan perlindungan terhadap pendidikan yang dilaksanakan di pesantren. sayangnya sejak disahkan belum dilakukan penerapan terhadap undang-undang tersebut sehingga implementasi selama ini lebih pada political interest di pesantren.
Dekan FTK UIN Mataram, Dr. Jumarim, M.H.I dalam sambutannya menyampaikan pentingnya meraih prestasi tertinggi baik untuk individu maupun institusi, secara individu sebagai mahasiswa yudisium ini adalah rangkaian akhir dari perkuliahan, sebagai dosen jabatan fungsional guru besar menjadi impian, secara institusi akreditasi unggul menjadi tuntutan. Awal tahun 2024 ini FTK ada tambahan 2 guru besar sehingga menjadi 11 guru besar di lingkungan FTK dan 3 prodi unggul, 6 prodi baik sekali dan menunggu hasil penilaian akreditasi TBI dari Baik semoga langsung unggul, tegasnya.
Prof. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, Lc., MA mewakili rektor dalam sambutannya menegaskan bahwa dengan perolehan prestasi sarjana banyak hal yang akan diperoleh menyitir ayat Qur’an Surat Al Mujadalah bahwa orang yang berilmu itu memiliki derajat yang lebih tinggi, maka jangan berhenti di kuliah S1 tetapi dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi pesannya.
Adapun lulusan terbaik utama diraih oleh Miftahul Nurul Dzulhijjah dari Program Studi yang pertama kali meraih akreditasi A (Unggul) di lingkungan UIN Mataram, Pendidikan Agama Islam dengan IPK 3,88. sebagai yudisium terbaik berhak mendapatkan penghargaan dari Dekan FTK UIN Mataram. (SS)